DERIA SAKIT
Tidak ada orang yang ingin ditimpa penyakit. Namun sebagai insan yang dhaif,kita tidak terlepas dari menghadapi sakit. Dari perspektif Islam, derita sakit itu mengandungi hikmat tersendiri. Ahlus Syifa' yang menyarankan pendekatan yang secara amnya mengikuti ungkapan ini - "Pemulihan Diri Mu Bermula Dari Diri Mu". Dengan itu dalam menghadapai sakit dan menjalani pemulihan kita harus melihat kepada penyembuhan rohani atau jiwa dahulu sebelum melengkapi penyembuhan fizikal untuk mencapai Penyembuhan Sempurna. Manusia hanya mampu berusaha dan berikhtiar, namun Allah jualah yang menentukan segalanya.
SAKIT MENURUT ISLAM
Dalam buku Panduan Menghadapi Sakit dan Kematian karya Ahmad Yani, disebutkan terdapat lima keutamaan sakit menurut Islam:
1. Menghapus Dosa
Ini merupakan keutamaan yang besar dari Allah Swt karena dengan sakit yang diderita oleh seorang muslim, dosa yang pernah dilakukannya bisa terhapus karena penderitaannya dalam menghadapi penyakit menjadi kafarat (penebus) dosanya, Rasulullah Saw bersabda:
“Tiada seorang mu’min yang rasa sakit, kelelahan (kepayahan),
diserang penyaki tatau kesedihan (kesusahan) sampai duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya” (HR. Bukhari).
Dari Abdullah r.a katanya :
“ Aku datang mengunjungi Rasulullah s.a.w ketika beliau sakit, lalu kusentuh baginda seraya berkata “ Ya, Rasulullah ! demammu bertambah teruk.” Jawab baginda “ memang demamku sama dengan dua orang kamu.” Kataku pula, “ semoga anda mendapat pahala berganda pula.” Jawab baginda : “ semoga!” kemudian sabda baginda pula : “ tidak ada seorang muslim yang ditimpa cubaan berupa sakit dan sebagainya melainkan dihapuskan Allah taala dosa-dosanya seperti pohon kayu menggugurkan daunnya.”
2. Tetap mendapat pahala amal kebaikan yang ia biasa lakukan sewaktu ia sihat
Hal ini kerana seseorang itu tidak mampu mengerjakan amal ibadahnya seperti selalu disebabkan sakitnya dan bukannya kerana ia malas. Contohnya kalau kita biasa ke masjid untuk solat berjamaah, tentu kita mendapatkan pahala yang besar, setiap langkahnya diangkat satu darjat dan dihapuskan satu kesalahannya kemudian malaikat akan terus mengucapkan selawat (meminta keampunan) kepadanya, selama dia masih berada di ruangan shalat tersebut , namun pada saat kita sakit tentu tidak dapat ke masjid namun kita tetap mendapat pahalanya. Rasulullah Saw bersabda:
“Apabila salah seorang hamba sakit atau bepergian (safar), maka Allah mancatat
pahalanya seperti pahala amal yang dikerjakannya sewaktu ia
tidak bepergian atau sihat.” (HR. Bukhari).
Di dalam hadis lain, Rasulullah Saw bersabda yang menguatkan hadis di atas:
“Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan suatu kebaikan, maka Allah berfirman kepada malaikat: “Catatlah bagi hamba-Ku pahala seperti
yang biasa ia lakukan ketika sehat.” (HR. Abu Hanifah).
3.Memperolehi pahala kebaikan
Segala sesuatu yang terjadi pada manusia pasti ada hikmahnya. Seorang muslim yang sabar dalam menghadapi penyakit maka baginya pahala kebaikan. Rasulullah Saw bersabda:
“Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa.” (HR. Bukhari).
Di dalam hadis lain , Rasulullah Saw bersabda:
Barangsisapa dikehendaki oleh Allah kebaikan baginya,
maka dia (diuji) dengan suatu musibah. (HR. Bukhari).
4.Memperolehi darjat yang tinggi disisi Allah SWT
Hal ini karena di dalam syurga ada darjat tertentu yang harus dicapai, bila seorang muslim tidak mampu mencapainya dengan suatu amal, maka ia juga dapat memperoleh darjat yang tinggi itu dengan musibah atau penyakit yang dideritanya, misalnya mati syahid merupakan kematian yang sangat mulia, ia dapat dicapai dengan cara berperang di jalan Allah dan mati pada saat peperangan itu. Namun bila seseorang itu ingin memperoleh kematian yang mulia itu, tapi perang di jalan Allah tidak terjadi, maka ia tetap boleh mendapatkan darjat mati syahid dengan penyakit yang menimpa sehingga menyebabkan kematiannya, sebagaimana Rasulullah saw bersabda:
“Wabak adalah syahadah (mati syahid) bagi setiap muslim.”(HR. Bukhari)
Di dalam hadis lain, Rasulullah saw bersabda:
“Seorang hamba memiliki suatu darajat di syurga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya, maka Allah menguji dan mencubanya agar dia dapat mencapai darjat itu.” (HR. Thabrani)
5. Memperoleh Ganjaran Berupa Syurga
Manakala seorang muslim menghadapi penyakit dengan penuh kesabaran, misalnya penyakit yang sangat menyulitkan dalam kehidupan ini seperti buta matanya, Rasulullah saw bersabda:
“Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar,
maka Aku ganti kedua matanya itu dengan surga.” (HR. Ahmad).
Dengan demikian, meskipun tidak menyenangkan, sakit merupakan ujian yang dapat memberikan keutamaan dan manfaat yang besar, baik bagi si penderita maupun keluarganya.
AMALAM SEMASA SAKIT
1. ORANG YANG MENDERITA SAKIT
Diriwayatkan dari Uthman bin Abu Al Ash bahawa ia pernah mengadu kepada Nabi Muhammad SAW tentang badannya yang sakit sejak ia memeluk Islam. Lalu Baginda berkata padanya, letakkan tanganmu di bahagian yang sakit dan bacalah Bismillah 3 kali dan doa berikut ini 7 kali.
”Ya Allah, Aku berlindung pada keagunganmu Ya Allah dari keburukan
rasa sakit yang aku deritai dan aku risaukan.”
(Hadis riwayat Imam Muslim, Malik, Abu Daud dan Al Termidzi)
2. ORANG YANG MENJAGA DAN MENZIARAHI ORANG SAKIT
Orang yang menjaga orang sakit diminta sentiasa membaca doa doa kesembuhan seperti disarankan membaca
- Al Fatihah sebagai penyembuh
- Surah Yasin dan sebagainya
3. ORANG YANG MENZIARAHI ORANG SAKIT
Diriwayatkan dari Tsauban bahawa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Sesiapa yang menengok (menziarahi) orang sakit maka ia berada di kebun Syurga
hingga ia kembali pulang."
(Hadis Riwayat Muslim dan Al Termidzi)
P/S: sedikit peringatan untuk diriku yang sedang sakit ini. (Ya Allah,jika sakit itu lebih baik bagiku,aku redha kepada-Mu Ya Allah. Namun, jika sihat itu lebih bermanfaat bagi diriku dan agama-Mu, sembuhkanlah aku Ya Allah)
sumber: Keutamaan Sakit Menurut Islam
No comments:
Post a Comment